Koperasi Konsumen

Koperasi Komsumen adalah koperasi yang anggotanya para konsumen dengan menjalankan kegiatannya jual beli menjual barang konsumsi.
Kegiatan utama koperasi ini adalah membeli barang atau jasa.
Koperasi Komsumen Menjembatani produsen dengan konsumen yang membutuhkan barang-barang atau jasa, atau bisa dibilang koperasi ini bisa disebut Perantara antara produsen dan konsumen.

aktifitas koperasi konsumen:
1. pembelian
2. penjualan
3. pengeluaran kas
4. penerimaan kas

Rekening-rekening Koperasi Konsumen:
1. Rekening Pembelian
2. Partisipasi bruto anggota
3. Partisipasi Neto Anggota
4. Pendapatan dari non anggota
5. Beban perkoperasian adalah
6. Sisa Hasil Usaha (SHU)
7. Rekening Persediaan
8. Harga Pokok Penjualan (HPP)
9. Beban Pokok
10. RekeningPotonganPenjualan/Potongan Tunai
11. Rekening Retur Penjualan
12. Rekening Potongan Pembelian
13. Beban Pemasaran
14. Beban Administrasi dan Umun

Category: 0 komentar

Koperasi Simpan Pinjam

Koperasi simpan pinjam merupakan koperasi yang bergerak dibidang simpan pinjam. Koperasi ini memberikan bantuan kepada anggotanya berupa pinjaman uang baik untuk keperluan komsumtif maupun untuk modal kerja. dan pinjaman ini juga tidak mesti diberikan hanya kepada anggota, tetapi juga dapat diberikan kepada orang selain anggota.

Modal koperasi ini diperoleh dari simpanan pokok dan simpanan wajib para anggota koperasi.

Koperasi Simpan pinjam merupakan koperasi yang paling sering kita temukan di daerah-daerah di Indonesia. Sistem yang ditawarkan bisa di bilang sangat menguntungkan untuk para anggota maupun yang bukan anggota dari koperasi tersebut. oleh karena itu tidak heran jika kita melihat kegiatan koperasi ini lebih seperti kegiatan saling tolong menolong antara para anggota yang saling membutuhkan.

Setiap Pinjaman akan dikenakan biaya administrasi, dan dari biaya tersebut koperasi akan mendapatkan keuntungan yang nantinya keuntungan tersebut akan dikembalikan lagi kepada para anggotanya.

Category: 0 komentar

MASALAH YANG DIHADAPI KOPERASI SAAT INI & SOLUSINYA

1. Masalah krisis global yang menimpa seluruh negara
masalah krisis global bukan hanya dapat dirasakan oleh negara-negara berkembang, persoalan ini bahkan sudah meresahkan negara-negara maju. Oleh sebab itu, sikap bijak pemerintah sangat dituntut dalam menyelesaikan masalah ini. jika kita ingat dengan masalah krisis moneter beberapa tahun yang lalu, peran koperasilah yang dapat membuat negara kita tidak terlalu berpengaruh dengan krisis tersebut.

Maka dari itu solusinya adalah, koperasi tetap konsisten terhadap harga yang sudah ada pada masyarakat dan tidak mengikuti harga dunia. dengan keadaan koperasi yang masih stabil, maka masyarakat akan sangat terbantu untuk tetap berproduksi dalam bidangnya dan mampu menciptakan devisa untuk negara kembali.

2. Masalah permodalan
Koperasi adalah usaha yang membutuhkan modal yang sangat besar, oleh karena itu peran pemerintah dalam membantu permodalan koperasi sangat dibutuhkan.

Solusinya adalah, pemerintah dapat memberikan modal kepada koperasi lewat APBN dan APBD.

3. Masalah sumber daya manusia
Koperasi sangat dekat kaitannya dengan orang ataupun kelompok orang. oleh karena itu koperasi tidak hanya membutuhkan modal, namun juga membutuhkan beberapa orang ahli dalam bidang-bidang tertentu agar dapat memberikan ilmu yang dibutuhkan oleh para anggotanya.

Solusinya adalah, pemerintah menyediakan beberapa orang ahli yang dapat disebarkan keseluruh daerah untuk membantu koperasi dalam mendidik anggotanya.

4. Masalah persaingan dengan perusahaan besar
Jika kita lihat peran koperasi sangat jauh jika dibadingkan dengan peran dari perusahaan-perusahaan besar. ini karena sosialisasi terhadap masyarakat akan adanya koperasi sangatlah kurang, yang menyebabkan antusias masyarakat terhadap koperasi pun terbatas.

Solusinya, pemerintah memberikan sosialisasi kepada seluruh masyarakat agar mau bergabung dengan koperasi. sehingga peran koperasi terhadap perekonomian negara kembali seperti dulu, saat koperasi membantu negara dalam masa-masa krisis moneter.

Category: 0 komentar

Koperasi Di Sekolah

Kegiatan koperasi di sekolah, merupakan sedikit pendidikan nonformal yang memang seharusnya diajarkan sejak kita menuntut ilmu. Mendidik siswa agar mampu berkoperasi akan mampu memberikan penanaman kepada para siswa betapa pentingnya koperasi baik untuk mereka sendiri, masyarakat disekitar mereka, dan juga sangat penting untuk perekonomian negara.

Dasar pembentukan koperasi di sekolah adalah sebagai berikut:
1. Menunjang program pembangunan pemerintah di sektor perkoperasian melalui program pendidikan sekolah.
2. Menumbuhkan kesadaran berkoperasi di kalangan siswa.
3. Membina rasa tanggung jawab, disiplin, setia kawan, dan jiwa koperasi.
4. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan berkoperasi, agar kelak berguna di masyarakat.
5. Membantu kebutuhan siswa serta mengembangkan kesejahteraan siswa di dalam dan luar sekolah.

Pentingnya peran koperasi dalam menentukan kelangsungan perekonomian negara dirasa sudah cukup dirasakan oleh orang-orang yang berada disekitar linkup koperasi.
Oleh sebab itu, maka diharapkan pengenalan pendidikan pengkoperasian akan terus dilanjutkan kepada para siswa di daerah manapun.

Category: 0 komentar

Upaya Pemberdayaan KUD (dalam bidang pertanian)

Koperasi Unit Desa (KUD) merupakan badan koperasi yang sangat dekat kaitannya dengan industry pertanian di Negara kita. Oleh sebab itu peran KUD disini sangatlah penting bagi kesejahteraan para petani di Indonesia.
Maka dari itu, KUD membutuhkan dukungan yang harus dipenuhi, antara lain :

a. Dukungan modal
Adanya dukungan modal dari pemerintah melalui APBD dan APBN akan sangat membantu petani dalam kegiatannya memproduksi gabah. Pemerintah Daerah
maupun pusat dapat mengalokasikan dalam bentuk dana bergulir.
Model ini sudah dilakukan oleh Pemda Jembrana Bali, yakni memberikan dukungan
modal kepada LKM dan Koperasi. Program LUEP bukan sekedar dana talangan lagi
namun dijadikan modal penyertaan atau pinjaman lunak pada KUD untuk jangka
waktu tertentu.

b. Profesionalisme pengurus dan manajer
Profesionalisme dalam mengurus koperasi sangat dibutuhkan, karena petani tidak hanya membutuhkan modal materi namun juga memerlukan bantuan dalam ménage mereka agar benar-benar dapat berhasil.

c. Kemitraan yang berkelanjutan
KUD membutuhkan mitra yang dapat membantu kinerja mereka. Sebagai contoh, KUD dapat menjalin kemitraan dengan bank-bank Negara sebagai penyedia dana untuk modal usaha mereka.

d. Dukungan dari pemerintah
Seperti pada uraian pertama, dukungan pemerintah sangat dibutuhkan oleh para petani. Selain dana yang cukup besar, juga ilmu-ilmu yang dapat diberikan dari para ahli yang dapat membantu petani mengembangkan ilmu dan diimplementasikan kepada usaha mereka.

e. Dukungan dari anggota
Dengan kemampuan KUD membeli gabah petani dengan harga pantas dan penyediaan pupuk dengan harga bersaing, maka anggota dengan sendirinya akan senang bertransaksi dengan KUD.

f. Mengutamakan pelayanan kebutuhan anggota
Pelayanan yang diberikan KUD kepada anggota seharusnya disesuaikan dengan
kebutuhan anggota. Misalnya, mayoritas anggota adalah petani maka seharusnya
penyediaan pupuk dan pembelian gabah menjadi bisnis utamanya.

Category: 0 komentar

Tugas Ekonomi koperasi / Apakah kontribusi koperasi dapat membantu perekonomian negara / 202 08 796

jika ada pertanyaan, apakah kontribusi koperasi dapat membantu perekonomian negara
jawaban yang terlintas pada pikiran saya berdasarkan informasi yang saya ketahui:
Bisa, karena terbukti koperasi mampu menjadi penyelamat ekonomi bangsa saat dilanda krisis ekonomi. Ini juga karena koperasi sangat membantu masyarakat kalangan menengah kebawah untuk lebih dapat bersaing dengan usaha yang dilakukan oleh pengusaha-pengusaha kalangan atas. Usaha kecil menengah dan koperasi merupakan sektor usaha yang memiliki jumlah terbesar dengan daya serap angkatan kerja yang signifikan.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah pengusaha besar hanya 0,2% sedangkan Pengusaha Kecil, menegah dan koperasi mencapai 99,8%.

Tapi pada kenyataannya kontribusi yang diberikan oleh koperasi terhadap perekonomian negara sangatlah sedikit, ini dikarenakan kurangnya perhatian semua pihak terhadap sector ini. Koperasi masih cenderung menempati ekonomi pinggiran (pemasok dan produksi), lebih dari itu, sudah dikuasai swasta dan BUMN.

Category: 0 komentar

Perkembangan Koperasi Di Indonesia

Kata koperasi sudah sangat lekat dengan sistem perekonomian di Indonesia. Tapi sudah sejauh mana kita mengenal sejarah perkembangan koprasi di Negara kita ini??

Jika kita ingat-ingat pasal 33 UUD 1945, pada ayat 1 dijelaskan bahwa, Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan. Dan badan usaha yang cocok dengan asas kekeluargaan tersebut adalah Koperasi.

Pada dasarnya, petumbuhan koperasi di seluruh dunia berawal dari niat untuk memecahkan kemiskinan yang sejak dulu sudah ada. Koperasi pertama muncul di Inggris tahun 1844, yang kemudian diikuti oleh Perancis yang bergerak dibidang produksi, dan dilanjutkan oleh Jerman yang bergerak dibidang simpan pinjam.

Koperasi berasal dari kata Co dan Operation yang memiliki arti bekerja bersama-sama. Pertumbuhan koperasi di Indonesia dimulai sejak tahun 1896. Pertumbuhan koperasi yang pertama di Indonesia menekankan pada kegiatan simpan-pinjam, dan selanjutnya tumbuh pula koperasi yang menekankan pada kegiatan penyediaan barang-barang konsumsi. Koprasi di Indonesia dipelopori oleh R. Aria Wiriatmadja patih di Purwokerto, berawal dari mendirikan koperasi yang bergerak dibidang simpan pinjam. Dan kemudian dikembangkan lebih lanjut oleh De Wolf Van Westerrode asisten Residen Wilayah Purwokerto di Banyumas. Dan selanjutnya didirikan koperasi untuk keperluan rumah tangga oleh Boedi Oetomo yang didirikan pada tahun 1908.

Setiap tanggal 12 Juli 2009, usia pembangunan koperasi dinegara kita terus bertambah. Hingga saat ini, usia koperasi sudah mencapai 62 tahun. Dalam perjalanannya untuk membangun perekonomian Negara tidaklah gampang. Banyk tantangan yang harus dihadapi oleh pemerintah, hingga akhirnya koperasi dapat berjalan lancar di Negara kita.

Berdasarkan data dari Kementerian Negara Koperasi dan UKM, perkembangan koperasi di Indonesia tahun 2000 sampai dengan tahun 2008, menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan, pada tahun 2000 jumlah koperasi sebanyak 103.077 unit, dan pada tahun 2008 meningkat menjadi 155.301 unit atau meningkat 50,67%.

Pertumbuhan koperasi yang signifikan diatas, juga diikuti dengan banyaknya koperasi yang sudah tidak aktif, data koperasi tidak aktif per tahun dapat digambarkan:

Pada tahun 2000 koperasi tidak aktif mencapai 13,72% dari total koperasi atau 14.147 unit.

Pada tahun 2001 koperasi tidak aktif 18,97% atau 21.010 unit.

Pada tahun 2002 meningkat lagi kopearasi tidak aktif menjadi 21,08% atau 24.857 unit

Pada tahun 2003 meningkat terus menjadi 23,85% atau 29.381 unit.

Pada tahun 2004 meningkat menjadi 28,55% atau 37.328 unit dari 130.730 unit.

Pada tahun 2005 meningkat lagi menjadi 29,99% atau 40.145 unit.

Pada tahun 2006 menjadi 30,48% atau 42.382 unit.

Pada tahun 2007 meningkat terus menjadi 43,83% atau 44.048 unit terhadap total koperasi.

Pada tahun 2008 koperasi tidak aktif mampu bertahan pada angka 29,84% atau 46.335 unit. Secara rata-rata pertumbuhan jumlah koperasi tidak aktif di Indonesia selama delapan tahun terakhir mencapai 19,19%.

Category: 1 komentar