Tabel Proyeksi Kebutuhan dan Produksi Kedelai Nasional Tahun 1998-2000

Tabel Proyeksi Kebutuhan dan Produksi Kedelai Nasional Tahun 1998-2000

Tahun

Kebutuhan A
(Ton)

Produksi B
(Ton)

Selisih
A – B

1998

1999

2000

2,361,497

2,463,398

2,570,923

1,875,558

2,221,303

2,592,348

485,939

242,683

(21,425)

Sumber: Repelita VI Ditjen TPH

Kondisi ekonomi nasional dewasa ini, dipastikan akan mempengaruhi pertumbuhan impor kedelai. Turunnya daya beli masyarakat sebagai akibat depresiasi rupiah sudah pasti akan menurunkan laju impor kedelai atau dengan kata lain harga kedelai impor akan semakin sulit terjangkau. Sementara itu dilain pihak, biaya produksi kedelai nasional juga akan meningkat dengan naiknya harga pupuk dan lain sebagainya, namun demikian kenaikan harga ini tidak akan setajam kenaikan harga kedelai impor.

Ketergantungan Indonesia akan kacang kedelai impor terus meningkat dewasa ini, disebabkan antara lain oleh peningkatan konsumsi kedelai perkapita masyarakat Indonesia dan penurunan produktifitas kacang kedelai nasional. Bertolak dari kenyataan tersebut penggalakan budidaya kedelai tidak memiliki alasan untuk tidak dilaksanakan.

Berdasarkan data proyeksi kebutuhan dan produksi nasional (lihat Tabel diatas), terlihat kekurangan suplai kedelai sebesar 485,939 pada tahun 1998 dan terus menurun hingga mencapai 242,683 ton ditahun 1999 namun ditahun 2000 terjadi kelebiham suplai sebesar 21.425 ton.

Terhadap proyeksi tahun terkahir ini, kemungkinan yang akan terjadi dapat dipastikan adalah sebaliknya, dikarenakn berdasarkan data produksi kedelai nasional tahun 1997 yang hanya sebesar 1,35 juta ton, sementara impor kedelai setahun sebelumnya masih sebesar 743 ribu ton atau 54,78% dari produksi nasional. Tambahan lagi dengan kenyataan akan perkembangan tingkat konsumsi perkapita nasional yang meningkat 25,51% pertahun dan perkembangan harga kedelai nasional yang kini lebih murah dibandingkan kedelai impor.

Kajian data-data tersebut diatas, dapat disimpulkan bahwa prospek komoditi kedelai nasional sangat baik.

Category: 1 komentar

1 komentar:

Jawa Raya mengatakan...

siplah........

Posting Komentar